Dengan membaca buku-buku yang membahas afirmasi saya rasa sudah lumayan cukup membantu untuk memulai memprogram ulang fikiran dengan self-talk "afirmasi", tentunya mengikuti buku dengan menjalankan langkah-langkah yang telah dibahas mulai dari mencari akar persoalan dan seterusnya. Tanpa pembimbing sudah pasti akan banyak menemui kesulitan, "dalam SC saja bagi yang tidak sugestif tidak bisa merasakan apa-apa", tapi testimoni atau pengalaman orang lain bisa efektif membantu menemukan metode yang sesuai dengan pola kerja fikiran kita, apalagi bila punya dasar belive yang sama.
Singkat cerita dari masalah dan memutuskan memulai afirmasi saya langsung memakai afirmasi "penghasilan saya lebih dari 10 juta perbulan", ini tentunya sudah diperhitungkan meskipun nilainya 25x lipat gaji perbulan saat itu. Karuan saja hampir semua bagian diri menolak dengan berbagai alasan yang masuk akal. Ketika itu saya berfikir untuk mengetahui bagian-bagian diri, sebab kalau tidak muncul pasti tidak akan tahu. Dari munculnya bagian-bagian diri saya bisa tahu sedikit banyak "sumber" penolakan, ternyata saya dapati bahwa keyakinan saya sangat lemah.
Sesuai teori "bila ada penolakan sebaiknya dihentikan", tidak saya hentikan total tetapi saya buat afirmasi lain yang "memaksakan keyakinan", saya ambil pemaksaan ini karena saya meyakini, bila dibiarkan saya akan celaka dunia dan akhirat. Saya ambil AlQur'an dan Hadist, salah satunya tentang prasangka kepada Allah dan keluasan ampunannya. Saya harus sampai pada keyakinan bahwa sebanyak apapun dosa saya saya bertaubat dan saya telah diampuni seluruh dosa-dosa saya. Saya baca istighfar beribu-ribu kali dan afirmasi "saya telah diampuni Allah", ketepatan bulan itu adlah bulan ramadhan yang merupakan bulan yang penuh rahmat dan ampunan Allah.
Cukup lama, lebih kurang satu bulan, bagian-bagian diri muncul dan bersedia "menerima" dirinya telah diampuni Allah. Saya membuat catatan beberapa hal yang saya alami. Tulisan-tulisan ini muncul dari keadaan "emosi" saat itu, dari hal-hal yang saya alami dan rasakan.
-----------
13/09/2009 (23 ramadlan 1430H)
"Menyalahkan Allah adalah pangkal dari semua masalah".
Sebagai orang muslim, akan merasa takut "dosa" jika menyalahkan Allah secara terang-terangan. Tidakkah disadari penyebab banyak orang islam tidak menjalankan sholat atau menjalankan sholat tetapi hatinya lalai dari mengingat Allah.
Seorang anak kecil minta sepeda pada orangtuanya, sekali, duakali sampai berkali-kali tetap orangtuanya tidak membelikan
Membuka hati, pintu maaf pada Allah.
----------
14/09/09
Akar persoalan kita tidak bisa "sukses dalam hidup" adalah adanya sebuah kesalahan mendasar dalam keyakinan kita kepada Allah, kesalahan ini menimbulkan efek berantai dalam semua aspek kehidupan kita, hati yang tidak bisa tenang, selalu gelisah, takut dan semua emosi negatif yang sering kita rasakan.
Lalu apa kesalahan mendasar itu? bila mau jujur tentunya, sebenarnya dalam diri kita ada perasaan yang sangat kuat, adanya keyakinan bahwa Allah tidak mengabulkan do'a kita.
"su'uzon kepada Allah yang sangat dilarang", bukankah Allah tergantung pransangka hambanya?
Bila mau jujur, mau mencari asal (sumber) keyakinan salah ini, yaitu berawal dari ketika masih kecil, ketika mulai diajarkan berdo'a meminta kepada Allah. Kita merasa do'a kita tidak dikabulkan, mencoba berdo'a lagi & tidak di kabulkan, akhirnya timbul keyakinan bahwa do'aku tidak dikabulkan Allah. Keyakinan ini tertanam sangat kuat dalam fikiran bawah sadar, membuat critical area yang sangat kuat mendukung keyakinan ini. Bila keyakinan ini menembus pikiran sadar maka meskipun beragama islam pasti tidak mau berdo'a, apalagi sholat.
Lalu bagaimana solusinya? ini sudah terjadi, keyakinan ini telah tertanam dalam otak bawah sadar dengan sangat kuat dan hanya Allahlah yang bisa merubah keyakinan ini.
----------
15/09/2009
Aku bukanlah bawah sadar-ku, aku bisa memiliki sembilan bagian 'Aku' tetapi bawah sadar-ku adalah yang kesepuluh dan bukan bagian dari aku.
Do'a ada yang menggunakan kata "Engkau/Mu". ada pula yang menggunakan kata "Dia".
"Aku bertaubat kepadaMu", "Aku bertaubat kepadaNya". otak bawah sadarku bertaubat kepada Allah melalui aku, karena itu Allah sebagai orang ketiga "Dia" bukan "Engkau".
Aku di kendalikan otak bawah sadarku tetapi aku tidak bisa mengendalikan otak bawah sardarku. karena bukan aku, afirmasi yang efektif "engkau telah diampuni Allah"
----------
Afirmasi "saya telah diampuni Allah" lebih mudah sebab ada dasar yang kuat untuk bisa meyakini tetapi dalam prakteknya sangat tidak mudah merbah keyakinan bahwa "Allah belum/tidak mengampuni saya". Setelah keyakinan baru sudah cukup terinstal dalam fikiran bawah sadar, rasanya dada terasa lega, tidak sesempit sebelumnya, terlebih secara tidak saya sadari afirmasi "penghasilan saya lebih dari 10 juta perbulan" diterima dan akan dijalankan.
Beberapa waktu berikutnya saya menemui kebetulan-kebetulan yang menjadi proses target tercapai. Saya seperti dibimbing untuk memahami persoalan yang sedang saya hadapi dan solusinya. Ada ketertarikan yang kuat untuk membaca dan mempraktekkan, yang sebelumya saya tidak suka membaca. Secara tidak sengaja saya menemukan bacaan-bacaan dalam Harddisk komputer saya yang selama ini hanya "tersimpan" tanpa tertarik untuk membacanya. Yang mengejutkan saya dapat sharing NLP yang ternyata sesuai dengan pengalaman saya.
Singkat cerita dari masalah dan memutuskan memulai afirmasi saya langsung memakai afirmasi "penghasilan saya lebih dari 10 juta perbulan", ini tentunya sudah diperhitungkan meskipun nilainya 25x lipat gaji perbulan saat itu. Karuan saja hampir semua bagian diri menolak dengan berbagai alasan yang masuk akal. Ketika itu saya berfikir untuk mengetahui bagian-bagian diri, sebab kalau tidak muncul pasti tidak akan tahu. Dari munculnya bagian-bagian diri saya bisa tahu sedikit banyak "sumber" penolakan, ternyata saya dapati bahwa keyakinan saya sangat lemah.
Sesuai teori "bila ada penolakan sebaiknya dihentikan", tidak saya hentikan total tetapi saya buat afirmasi lain yang "memaksakan keyakinan", saya ambil pemaksaan ini karena saya meyakini, bila dibiarkan saya akan celaka dunia dan akhirat. Saya ambil AlQur'an dan Hadist, salah satunya tentang prasangka kepada Allah dan keluasan ampunannya. Saya harus sampai pada keyakinan bahwa sebanyak apapun dosa saya saya bertaubat dan saya telah diampuni seluruh dosa-dosa saya. Saya baca istighfar beribu-ribu kali dan afirmasi "saya telah diampuni Allah", ketepatan bulan itu adlah bulan ramadhan yang merupakan bulan yang penuh rahmat dan ampunan Allah.
Cukup lama, lebih kurang satu bulan, bagian-bagian diri muncul dan bersedia "menerima" dirinya telah diampuni Allah. Saya membuat catatan beberapa hal yang saya alami. Tulisan-tulisan ini muncul dari keadaan "emosi" saat itu, dari hal-hal yang saya alami dan rasakan.
-----------
13/09/2009 (23 ramadlan 1430H)
"Menyalahkan Allah adalah pangkal dari semua masalah".
Sebagai orang muslim, akan merasa takut "dosa" jika menyalahkan Allah secara terang-terangan. Tidakkah disadari penyebab banyak orang islam tidak menjalankan sholat atau menjalankan sholat tetapi hatinya lalai dari mengingat Allah.
Seorang anak kecil minta sepeda pada orangtuanya, sekali, duakali sampai berkali-kali tetap orangtuanya tidak membelikan
Membuka hati, pintu maaf pada Allah.
----------
14/09/09
Akar persoalan kita tidak bisa "sukses dalam hidup" adalah adanya sebuah kesalahan mendasar dalam keyakinan kita kepada Allah, kesalahan ini menimbulkan efek berantai dalam semua aspek kehidupan kita, hati yang tidak bisa tenang, selalu gelisah, takut dan semua emosi negatif yang sering kita rasakan.
Lalu apa kesalahan mendasar itu? bila mau jujur tentunya, sebenarnya dalam diri kita ada perasaan yang sangat kuat, adanya keyakinan bahwa Allah tidak mengabulkan do'a kita.
"su'uzon kepada Allah yang sangat dilarang", bukankah Allah tergantung pransangka hambanya?
Bila mau jujur, mau mencari asal (sumber) keyakinan salah ini, yaitu berawal dari ketika masih kecil, ketika mulai diajarkan berdo'a meminta kepada Allah. Kita merasa do'a kita tidak dikabulkan, mencoba berdo'a lagi & tidak di kabulkan, akhirnya timbul keyakinan bahwa do'aku tidak dikabulkan Allah. Keyakinan ini tertanam sangat kuat dalam fikiran bawah sadar, membuat critical area yang sangat kuat mendukung keyakinan ini. Bila keyakinan ini menembus pikiran sadar maka meskipun beragama islam pasti tidak mau berdo'a, apalagi sholat.
Lalu bagaimana solusinya? ini sudah terjadi, keyakinan ini telah tertanam dalam otak bawah sadar dengan sangat kuat dan hanya Allahlah yang bisa merubah keyakinan ini.
----------
15/09/2009
Aku bukanlah bawah sadar-ku, aku bisa memiliki sembilan bagian 'Aku' tetapi bawah sadar-ku adalah yang kesepuluh dan bukan bagian dari aku.
Do'a ada yang menggunakan kata "Engkau/Mu". ada pula yang menggunakan kata "Dia".
"Aku bertaubat kepadaMu", "Aku bertaubat kepadaNya". otak bawah sadarku bertaubat kepada Allah melalui aku, karena itu Allah sebagai orang ketiga "Dia" bukan "Engkau".
Aku di kendalikan otak bawah sadarku tetapi aku tidak bisa mengendalikan otak bawah sardarku. karena bukan aku, afirmasi yang efektif "engkau telah diampuni Allah"
----------
Afirmasi "saya telah diampuni Allah" lebih mudah sebab ada dasar yang kuat untuk bisa meyakini tetapi dalam prakteknya sangat tidak mudah merbah keyakinan bahwa "Allah belum/tidak mengampuni saya". Setelah keyakinan baru sudah cukup terinstal dalam fikiran bawah sadar, rasanya dada terasa lega, tidak sesempit sebelumnya, terlebih secara tidak saya sadari afirmasi "penghasilan saya lebih dari 10 juta perbulan" diterima dan akan dijalankan.
Beberapa waktu berikutnya saya menemui kebetulan-kebetulan yang menjadi proses target tercapai. Saya seperti dibimbing untuk memahami persoalan yang sedang saya hadapi dan solusinya. Ada ketertarikan yang kuat untuk membaca dan mempraktekkan, yang sebelumya saya tidak suka membaca. Secara tidak sengaja saya menemukan bacaan-bacaan dalam Harddisk komputer saya yang selama ini hanya "tersimpan" tanpa tertarik untuk membacanya. Yang mengejutkan saya dapat sharing NLP yang ternyata sesuai dengan pengalaman saya.
OOO begitu yah, wah jadi tetarik mempelajari NLP
BalasHapusThanks infonya