Orang yang bershadaqah dengan sembunyi–sembunyi, kata Rasul saw sampai tangan kanannya memberi dan tangan kirinya tidak tahu.Maksudnya
adalah ketika ia memberi itu sangat tersembunyi. Bagaimana contohnya?
Contohnya ada orang fuqara berdagang (orang miskin/orang susah yang
berdagang). Ini berapa harganya? misalnya Rp. 10.000,-. Tahu kita ini
harganya Rp. 8.000,- bayarkan Rp. 10.000,-, kalau saya tawar harganya
Rp. 8.000,- pasti diberi karena memang harganya Rp. 8.000,- misalnya. Ia
langsung beli tanpa menawar. Maksudnya shadaqah untuk si penjual. Ini
yang disedekahi pun tidak tahu bahwa ia disedekahi. Sang penjual tahunya
ini orang tidak menawar langsung membeli, padahal sebenarnya ia mau
bershadaqah. Ini jangankan orang lain tahu, namun bahkan yang disedekahi
pun tidak tahu kalau ia sedang disedekahi. Orang yang seperti ini dinaungi oleh Allah Swt di hari Tidak ada naungan kecuali naungan Allah Swt.
(Masyaa Allah)
Diriwayatkan didalam Shahih
Bukhari ketika salah seorang yang mengumpulkan hartanya yang banyak
untuk bershadaqah sembunyi – sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai
berjumlah sekian ribu dinar dalam 1 tahun. Kerja khusus untuk
bershadaqah tapi sembunyi – sembunyi. Sudah terkumpul, pergi keluar
malam hari. Dilihat ada seorang wanita tidur di jalanan. “Wah ini orang susah”, kasih
uang ia menutup wajahnya memberikan bungkusan uang itu dan lari supaya
tidak diketahui wajahnya. Pagi hari gempar di kampung. Ada pelacur
diberi shadaqah oleh orang sembunyi – sembunyi. Ia berkata “Subhanallah!!
Salah beri, aku kira wanita susah ternyata pelacur”, “Ya Rabb aku
setahun mengumpulkan uang untuk dapat pahala shadaqah yang sembunyi –
sembunyi ternyata uangku untuk pelacur”.
Tapi ia tidak putus asa, ia kumpulkan
lagi uang sampai setahun yang jumlahnya sekian ribu dinar. Sekarang aku
tidak mau tertipu, pilih – pilih dulu. Dilihatnya orang sedang duduk
diam saja di satu tempat yang gelap. “ini pasti orang susah”,
diberi padanya lalu lari. Paginya gempar lagi, pencuri sedang ingin
mencuri mendapat uang shadaqah dengan jumlah uang yang besar. “Ya
Rabb 2 tahun aku bekerja khusus untuk memberi nafkah orang yang susah
dengan sembunyi – sembunyi. Tahun pertama pelacur, tahun kedua pencuri”.
Ia tidak jera, kumpulkan lagi sampai 1 tahun.
“Ya Rabb ini yang terakhir, kalau sudah masih lagi sampai shadaqah
bukan kepada mustahiq, selesai Ya Rabb aku tidak mampu lagi”. Dia lihat orangtua tengah malam jalan sendiri dengan tongkatnya tertatih – tatih. “Wah ini orang yang pasti berhak, malam – malam begini orangtua jalan malam – malam dengan tongkat pasti orang susah”. Dilemparnya uang itu “ini untukmu” dan ia pun pergi. Pagi hari gempar lagi kampung, “ada kabar apa?” orang paling kaya dan paling kikir dapat uang semalam oleh orang yang shadaqah sembunyi – sembunyi. “Ya
Rabb yang pertama pelacur, yang kedua pencuri, yang ketiga orang paling
kaya dan paling kikir di kampungnya. Ya Rabb apa arti dari
perbuatanku?”.
Ia pun diam, sekian tahun kemudian… 20
tahun kemudian, Allah Swt sampaikan kabar padanya ada dua orang ulama
besar adik kakak. Muridnya puluhan ribu dan ia termasuk orang yang asyik
dengan ulama itu. Ini ulama adik kakak dua – duanya orang yang sangat
luar biasa ilmunya luas, pengikutnya puluhan ribu. Ia berkata “Subhanallah!! ini ulama adik kakak siapa ayahnya?”. Kasak
– kusuk tanya kesana – kemari ternyata 2 orang anak itu adalah ibunya
seorang pelacur dulu tapi tengah malam ada yang memberi shadaqah
sembunyi – sembunyi. Ibunya itu melacur untuk nafkah anaknya maka ia
taubat dari pelacurannya dan ia sekolahkan kedua anaknya dengan hartanya
itu. Allah jadikan dengan harta itu anak ini jadi orang baik menjadi
ulama besar dan pahalanya kembali padanya. Airmatanya mengalir, ternyata
yang kuberikan 20 tahun yang lalu Allah menjadikannya berlipat ganda
sampai muncul 2 orang ulama shalih sampai puluhan ribu orang yang
beribadah mengikuti ilmunya dan pahalanya untuk dia. Ini keikhlasan
seseorang.
Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada
seorang wali shalih wafat. Masya Allah ratusan ribu yang mengantar
jenazahnya. Siapa orang itu? Orang itu dulu pencuri, saat ia sedang
mencuri ia berdoa kepada Allah “Ya Rabb beri aku keluhuran kalau aku dapat rizqi malam ini aku taubat”.
Ada yang melemparinya uang lantas ia bertaubat ia bershadaqah, ia masuk
ibadah dan ia tidak keluar dari tempat ibadahnya sampai Allah angkat ia
menjadi orang yang shalih.
Lantas ia (orang ygersedekah yg terharu atas dua kabar itu berkata) berdoa “Ya
Rabb tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orangtua yang paling kaya
dan kikir di kampung kami”. “oo orang itu sudah wafat tapi ia pindah ke
tempat lain berwasiat mengirimkan seluruh hartanya untuk membangun
Baitul Maal bagi para anak yatim sampai sekarang itu hartanya masih
makmur”. Kenapa? gara – gara dia malu tengah malam katanya, dia yg kaya kikir, tengah malam ada yang sedekahi. Dia berkata “ini orang sedekah padaku, sementara aku tidak pernah shadaqah. Aku nafkahkan seluruh hartaku dan harta ini untuk baitul maal” dan
untungnya terus berlipat ganda sampai 20 tahun tidak berhenti. Ini
pelipatgandaan di dunia dan pahalanya di hari kiamat dinaungi oleh Allah
Subhaanahu wa Ta’ala.
Diceritakan oleh Adda’I ilaAllah Alhabib Munzier bin Fuad Al-Musawwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah ruh dari blog ini, akan sangat kami hargai jika anda berkenan mencantumkan nama dan alamat email Terima kasih